Naskah diaryku

                                Buku diary ku

Temanya = pershabatan

Pemeran=  utama = bagas,arda

Pendukung= althaf,ikhsan,hamam

Orientasi = halo , aku punya cerita menarik. Cerita ini dimulai dengan rutinitas harian ku. Dimulai dengan  bangun tidur pada jam 05 lalu sholat subuh kemudian membereskan tempat tidur lalu aku keluar ke halaman rumah melakukan peregangan setelah peregangan aku langsung bergegas mandi dan menggunakan seragam sekolah lalu sarapan, saat sedang makan kakaku bertanya “tadi kamu tidur nya nyenyak kan?”. “ya biasa aja sih...” jawab ku lalu kakak menjawab dengan muka kesal “tiaap hari jawab nya gitu terus” lalu aku menjawab “ya terserah aku hehehe”. Setelah sarapan aku bergegas ke sekolah dengan ayah ku . pada saat sampai di sekolah ayahku mengatakan “ belajara yang pinter ya...”dan aku pun menjawab “iya ayah” sambil mencium tangan nya

Komplikasi= saat masuk kelas ada dua anak yang terlihat ingin berbuat nakal  lalu salah satu dari mereka berkata “ hey berani-beraninya” lalu mereka berdua mendorong ku  sampai tersungkur lalu mereka berkata lagi “jangan lakukan seperti itu lagi,dengar kamu!” dalam hati ku “biarin ajalah, daripada nyari masalah” lalu aku menjawab “ iya maaf nggak sengaja” aku kemudian bergegas ke kelas  beberapa saat kemudian pelajaran dimulai. Lalu guruku memberikan tugas minggu ini adalah kerja kelompok ,dan ternyata kelompok ku adalah kedua pembully tersebut.

Ternyata sesuai yang sudah aku duga mereka tidak mengerjakan tugasnya tetapi mereka  malah menyuruhku mengerjakan semua tugas sendiri . aku merasa kesal kepada mereka. Keesokan harinya saat mengumpulkan tugas aku mengatakan kepada guruku bahwa aku hanya mengerjakan tugas nya sendiri dan kedua pembully itu tidak mengerjakan tugas nya.  pada saat jam istirahat mereka  dipanggil ke ruangan dan mereka  di beri hukuman membersihkan toilet sekolah. Pada saat jam sekolah selesai kedu anak tersebut menghampiriku dan berkata “eh kamu yang memberitahu ke guru kalau kami nggak ngerjain tugas kelompok” aku menjawab “ya mau bagimana lagi kalian kan enggak ngerjain” lalu mereka mendorong sampai aku terjatuh lalu menjawab “mau mu apa !” dan aku pun  segera pulang ke rumah dengan  wajah murung . lalu kakak ku bertanya “ kamu kenapa” aku menjawab “enggak papa kok” dengan tersendak – sendak lalu kakaku berkata “yang berani dong kamu kan laki”. Lalu aku langsung ke kamar di kamar aku sempat berpikir untuk kabur dari rumah

  pada saat jam setengah 1 malam melacarkan aksi ku . aku mencoba kabur dari jendela kamar untungnya jendela kamar di dekat jalan. Aku keluar jendela dengan sangat pelan agar tidak terdengar orangtua ku . pada saat aku sudah keluar. Aku langsung berlari tetapi  aku sadar aku tidak punya tujuan. aku sempat terdiam di jalan mencari tujuanku 

 

resolusi= pada saat pagi aku bingung tidak punya uang untuk makan  salah seorang  dari mereka mendetekati ku dan berkata “eh kamu kamu keliatan nya lapar sini bareng aku makan” aku dengan sungkan menjawab “maaf aku enggak bisa bayar , soal nya aku enggak punya uang” di denga senang menjawab “udah enggak usah pikirin, yok makan”  disinilah sahabat ku dan aku bertemu  lalu dia bertanya “kamu kok sendiri ,kamu pasti kabur ya ? ” lalu aku menjawab  “kok kamu bisa tau” “ya iyalah aku kan tau ciri-ciri orang yang kabur dari rumah” jawab nya dengan lantang  lalu dia melanjutkan ucapanya “ kamu kenapa bisa kabur dari rumah” aku menjawab dengan menghela napas “aku dibully tiap hari sampai aku stress” dia menjawab “ooh gitu, kamu tau enggak kalau kebanyakan orang  yang dibully lebih sukses dari pada yang membully”  aku menjawab “ aku enggak tau” kami sempat berbincang tetang pengalamanya kabur dan dia menyadarkan ku bahwa tidak pantas kabur dari  rumah di mengenalkan dirinya dia  bernama anton . akhirnya setelah kami berbincang aku pulang diantarkan  anton . kakakku dan ayah terlihat mengangis saat aku pulang lalu aku sadar membuat pilihan benar untuk kembali pulang

beberapa tahun berlalu

aku sedang makan bubur di depan tempat kos ku lalu aku melihat  dua orang sedang duduk di tiang listrik . aku menyadari bahwa itu kedua anak yag membully ku. Aku langsung menyampiri mereka “hei kalian yang membully aku kan”  kata ku lalu mereka berkata “ iya maafkan  kami” aku mejawab dengan tersenyum “iya aku maafin kalian udah sini makan” aku akhirnya membuat musuh ku menjadi sahabat ku dan aku sadar  ada banyak orang baik di luar sana

Komentar

  1. Sudah bagus, ceritanya menarik, tapi kok dari kabur dari rumah gara2 terbully di sekolah, kan aneh
    tapi yang lainnya sudah bagus

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Percobaan asam basa